Analisis Fundamental
Pasar saham Asia melemah meski masih dekat dengan level tertinggi dua setengah tahun pada perdagangan Selasa (01/10/2024), sementara dolar AS menguat menyusul komentar hawkish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang menggagalkan harapan pemangkasan suku bunga besar-besaran berikutnya, sementara ketegangan di Timur Tengah menjaga sentimen risiko tetap terkendali.
Harga minyak stabil dan emas diperdagangkan tepat di bawah rekor tertinggi yang dicapai minggu lalu saat investor menunggu laporan tenaga kerja AS untuk kejelasan lebih lanjut tentang laju pemotongan suku bunga AS.
Menurut alat CME FedWatch, peluang pemangkasan 50 bps bulan depan turun dari 53% menjadi hanya 38%. Ini memicu penguatan dolar AS.
Dolar AS menguat setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengambil sikap lebih agresif terhadap perekonomian, sehingga mengurangi harapan bahwa bank sentral AS akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin lagi pada pertemuan berikutnya.
Pasar emas masih tertekan namun tidak mengalami aksi jual tajam karena Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan langkah moderat dalam siklus pelonggaran Federal Reserve.
Outlook EMAS (GOLD)
XAUUSD kembali koreksi dan ditutup turun signifikan pada perdagangan kemarin. Bahkan sempat menembus MA50 meski mampu bertahan di atasnya. Indikator RSI yang sudah berada di bawah 50% memberikan indikasi peluang bearish lanjutan.
Jika XAUUSD bergerak lagi di bawah MA50, maka potensi bearish akan membawanya menuju support low 2624.
Sebaliknya, jika XAUUSD tetap bertahan di atas MA50, maka target rebound berada di 2652.
